Membuat antenna TV LED & LCD
Gambar kurang bagus, berbayang
Seringkali
kita merasa jengkel dengan buruknya penerimaan pancaran dari stasiun
televisi yang kebetulan menyiarkan acara menarik.
Sudah
berbagai cara diupayakan agar penerimaan menjadi lebih baik, dimulai
dengan meningikan antenna, mengganti dengan antenna yang lebih banyak
element-nya, sampai dengan memasang booster antenna.
Dari
upaya-upaya yang dilakukan, kebanyakan hasilnya malah bikin senewen,
karena kondisi penerimaan pancaran stasiun TV semakin buruk.
Hal
ini disebabkan oleh posisi pemancar-pemancar televisi yang tidak pada
satu arah dengan antenna televisi kita yang pada umumnya merupakan
antenna tipe Yagi.
Bayangan
yang agak samar sebelum dipasang booster malah jadi lebih tebal/jelas,
salah satu stasiun televisi penerimaannya semakin buruk, dan lain-lain
adalah akibat dari usaha-usaha yang sudah kita lakukan tersebut di atas.
Sebenarnya
hal tersebut adalah wajar dan normal, mengingat karakter antenna Yagi
adalah menerima pancaran terbaik dari arah depan antenna dan pancaran
dari stasiun televisi di”samping” atau di “belakang” antenna Yagi,
jangan salahkan antenna atau booster Anda.
Dari
kondisi ini perlu kita maklumi kalau kita tetap berpegang teguh pada
tipe Yagi tersebut maka selamanya akan mengalami permasalahan yang sama.
Untuk itu perlu dipikirkan solusi yang tepat agar kondisi ini dapat diatasi dengan baik dan dengan biaya murah.
Antenna Isotropis
Jikalau
posisi rumah Anda berada tidak segaris dengan stasiun-stasiun televisi
yang ada, maka lebih baik anda lepas semua elemen yang ada di antenna
Yagi Anda, sisakan elemen utama antenna anda, biasanya dapat kita kenali
dengan adanya titik sambungan kabel pada elemen tersebut.
Dengan
cara ini, maka Anda telah mendapatkan antenna tipe Isotropis, yang
menerima pancaran dari segala arah tanpa ada halangan ataupun
pengarahan.
Sudah
selesai ? sudah puas dengan hasil yang didapat ? Ternyata belum juga
berhasil. Masih ada penerimaan buruk pada beberapa Channel, kenapa ya ?
Ternyata untuk band televisi terdapat beberapa jangkah frekuensi, dari VHF L, VHF H, UHF, Ha ?? apa lagi ini ?
Dalam konsensus internasional, stasiun TV dapat memancar dari 3 Band, yaitu :
VHF L : 48,25 MHz s/d 67, 75 MHz
VHF H : 174.25 s/d 229,75 MHz
UHF : 472.25 MHz s/d 788.75 MHz
Sekiranya
ada 12 stasiun TV di Indonesia, maka tentunya frekuensinya akan
tersebar diantara frekuensi-frekuensi tersebut di atas.
Kalau
kita ingin mendapatkan antenna yang mempunyai kemampuan menerima sinyal
dari banyak frekuensi, solusinya adalah : Log Periodic Yagi atau
Multiband Antenna.
Log Periodic Yagi
Merupakan
antenna yang berkemampuan menerima pancaran dengan jangkah yang
lebar(Wide Band), berbentuk seperti antenna Yagi, tetapi sesungguhnya
bukan antenna pengarah.
Lalu bagaimana mengatasi masalah ini ?
Yang belum dibahas adalah Multiband Antenna.
Untuk
Multiband Antenna, kemampuanya hanya dapat menerima pada band-band yang
dirancang. Banyak jenis Multiband Antenna, tapi khusus untuk masalah
ini yang dibahas adalah Multiband Antenna tipe J-Pole.
J-Pole
Antenna biasanya dapat dioperasikan sebagai Dual Band, yaitu bekerja
pada Band desain dan pada triple harmonic dari frekuensi desain.
Sekiranya
kita hendak membuat antenna dual band untuk TV maka yang paling mungkin
adalah dengan mendesain antenna pada frekuensi 205 MHz (sebagai
frekuensi desain pada band VHF H. Keuntungan dari desain ini adalah
Triple Harmonic-nya adalah pada frekuensi 615 MHz merupakan frekuensi
tengah UHF.
Lalu
bagaimana dengan frekuensi VHF L ? secara sederhana anggap saja
frekuensi desain 205 MHz adalah frekuensi Triple Harmonic, maka
frekuensi aslinya adalah 68,33 MHz yang merupakan frekuensi mendekati
VHF L.
Bagaimana cara membuat antenna 3 Band tersebut ? kembali lagi kita tiru antenna J-Pole.
Dengan rumus pembuatan antenna J-Pole, dapat kita simulasikan sbb :
J-Pole
|
615,00
|
MHz
|
205,00
|
MHz
|
68,33
|
MHz
|
Sisi Panjang
|
0,35
|
m
|
1,05
|
m
|
3,14
|
m
|
Ssi Pendek
|
11,60
|
cm
|
34,79
|
cm
|
104,37
|
cm
|
Celah antar elemen
|
1,09
|
cm
|
3,27
|
cm
|
9,82
|
cm
|
Feed Point
|
1,14
|
cm
|
3,42
|
cm
|
10,26
|
cm
|
Pada
tabel di atas, kita bisa perhatikan panjang dari setiap elemen terdapat
2 elemen utama, yaitu sisi panjang dan sisi pendek dari masing-masing
frekuensi yang ternyata panjangnya berdekatan (lihat warna dari
angka-angka di atas).
Dari
kondisi di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita hanya perlu 3
elemen dengan panjang sebagai berikut : 11,06 cm, 34,79 cm, dan 104,37
cm dan dengan celah-celah sebagai berikut : 1,09 cm dan 3,27 cm.
Bila kita susun elemen dari yang terpendek ke elemen yang terpanjang maka akan didapat suatu bentuk seperti di bawah ini :
Desain
ini menggambarkan bahwa dengan antenna tipe ini kita dapat menerima
pancaran dari seluruh band TV, baik VHF L dan VHF H (TVRI Nasional dan
Lokal) serta UHF (stasiun TV swasta).
Karena saat ini
TV di Indonesia - setau saya - tidak ada lagi yang memancar pada Band
VHF Low, maka saya sarankan untuk tidak memasang elemen terpanjang
(104.37cm) karena tidak perlu menerima pancaran dari Band tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar