Rabu

MEMBUAT ANTENA TV LED & LCD

Membuat antenna TV LED & LCD


Gambar kurang bagus, berbayang
Seringkali kita merasa jengkel dengan buruknya penerimaan pancaran dari stasiun televisi yang kebetulan menyiarkan acara menarik.
Sudah berbagai cara diupayakan agar penerimaan menjadi lebih baik, dimulai dengan meningikan antenna, mengganti dengan antenna yang lebih banyak element-nya, sampai dengan memasang booster antenna.
Dari upaya-upaya yang dilakukan, kebanyakan hasilnya malah bikin senewen, karena kondisi penerimaan pancaran stasiun TV semakin buruk.
Hal ini disebabkan oleh posisi pemancar-pemancar televisi yang tidak pada satu arah dengan antenna televisi kita yang pada umumnya merupakan antenna tipe Yagi.

Bayangan yang agak samar sebelum dipasang booster malah jadi lebih tebal/jelas, salah satu stasiun televisi penerimaannya semakin buruk, dan lain-lain adalah akibat dari usaha-usaha yang sudah kita lakukan tersebut di atas.
Sebenarnya hal tersebut adalah wajar dan normal, mengingat karakter antenna Yagi adalah menerima pancaran terbaik  dari arah depan antenna dan pancaran dari stasiun televisi di”samping” atau di “belakang” antenna Yagi, jangan salahkan antenna atau booster Anda.
Dari kondisi ini perlu kita maklumi kalau kita tetap berpegang teguh pada tipe Yagi tersebut maka selamanya akan mengalami permasalahan yang sama.
Untuk itu perlu dipikirkan solusi yang tepat agar kondisi ini dapat diatasi dengan baik dan dengan biaya murah.
Antenna Isotropis
Jikalau posisi rumah Anda berada tidak segaris dengan stasiun-stasiun televisi yang ada, maka lebih baik anda lepas semua elemen yang ada di antenna Yagi Anda, sisakan elemen utama antenna anda, biasanya dapat kita kenali dengan adanya titik sambungan kabel pada elemen tersebut.
Dengan cara ini, maka Anda telah mendapatkan antenna tipe Isotropis, yang menerima pancaran dari segala arah tanpa ada halangan ataupun pengarahan.
Sudah selesai ? sudah puas dengan hasil yang didapat ?  Ternyata belum juga berhasil.  Masih ada penerimaan buruk pada beberapa Channel, kenapa ya ?
Ternyata untuk band televisi terdapat beberapa jangkah frekuensi, dari VHF L, VHF H, UHF, Ha ?? apa lagi ini ?
Dalam konsensus internasional, stasiun TV dapat memancar dari 3 Band, yaitu :
VHF L : 48,25 MHz s/d 67, 75 MHz
VHF H : 174.25 s/d 229,75 MHz
UHF    : 472.25 MHz s/d 788.75 MHz
Sekiranya ada 12 stasiun TV di Indonesia, maka tentunya frekuensinya akan tersebar diantara frekuensi-frekuensi tersebut di atas.
Kalau kita ingin mendapatkan antenna yang mempunyai kemampuan menerima sinyal dari banyak frekuensi, solusinya adalah : Log Periodic Yagi atau Multiband Antenna.
Log Periodic Yagi
Merupakan antenna yang berkemampuan menerima pancaran dengan jangkah yang lebar(Wide Band), berbentuk seperti antenna Yagi, tetapi sesungguhnya bukan antenna pengarah.


Lalu bagaimana mengatasi masalah ini ?
Yang belum dibahas adalah Multiband Antenna.
Untuk Multiband Antenna, kemampuanya hanya dapat menerima pada band-band yang dirancang. Banyak jenis Multiband Antenna, tapi khusus untuk masalah ini yang dibahas adalah Multiband Antenna tipe J-Pole.
J-Pole Antenna biasanya dapat dioperasikan sebagai Dual Band, yaitu bekerja pada Band desain  dan pada triple harmonic dari frekuensi desain.
Sekiranya kita hendak membuat antenna dual band untuk TV maka yang paling mungkin adalah dengan mendesain antenna pada frekuensi 205 MHz (sebagai frekuensi desain pada band VHF H.  Keuntungan dari desain ini adalah Triple Harmonic-nya adalah pada frekuensi 615 MHz merupakan frekuensi tengah UHF.
Lalu bagaimana dengan frekuensi VHF L ? secara sederhana anggap saja frekuensi desain 205 MHz adalah frekuensi Triple Harmonic, maka frekuensi aslinya adalah 68,33 MHz yang merupakan frekuensi mendekati VHF L.
Bagaimana cara membuat antenna 3 Band tersebut ? kembali lagi kita tiru antenna J-Pole.
Dengan rumus pembuatan antenna J-Pole, dapat kita simulasikan sbb :
J-Pole
615,00
MHz
205,00
MHz
68,33
MHz
Sisi Panjang
0,35
m
1,05
m
3,14
m
Ssi Pendek
11,60
cm
34,79
cm
104,37
cm
Celah antar elemen
1,09
cm
3,27
cm
9,82
cm
Feed Point
1,14
cm
3,42
cm
10,26
cm
Pada tabel di atas, kita bisa perhatikan panjang dari setiap elemen terdapat 2 elemen utama, yaitu sisi panjang dan sisi pendek dari masing-masing frekuensi yang ternyata panjangnya berdekatan (lihat warna dari angka-angka di atas).
Dari kondisi di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita hanya perlu 3 elemen dengan panjang sebagai berikut : 11,06 cm, 34,79 cm, dan 104,37 cm dan dengan celah-celah sebagai berikut : 1,09 cm dan 3,27 cm.
Bila kita susun elemen dari yang terpendek ke elemen yang terpanjang maka akan didapat suatu bentuk seperti di bawah ini :
 Desain ini menggambarkan bahwa dengan antenna tipe ini kita dapat menerima pancaran dari seluruh band TV, baik VHF L dan VHF H (TVRI Nasional dan Lokal) serta UHF (stasiun TV swasta).



Karena saat ini TV di Indonesia  - setau saya - tidak ada lagi yang memancar pada Band VHF Low, maka saya sarankan untuk tidak memasang elemen terpanjang (104.37cm) karena tidak perlu menerima pancaran dari Band tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar